Dari Perut Bumi untuk Negeri, Energi Terbarukan Panas Bumi Indonesia
Kita pasti membutuhkan energi dalam kehidupan sehari-hari. Baik itu listrik untuk menerangi rumah, bahan bakar minyak (BBM) untuk kendaraan, atau aktivitas lainnya. Sepertinya hidup kita tidak bisa lepas dari kebutuhan energi.
Tapi tahu nggak sih kalau suatu saat energi yang kita pakai itu akan habis.
Jadi, ada sebuah penelitian yang bilang kalau energi fosil, seperti batu bara, minyak bumi, dan gas alam akan habis pada 2050 mendatang.
Sebab, konsumsi kita menghabiskan 35 miliar barrel minyak tiap tahun. Ini setara dengan mengisi 2,2 juta kolam renang olimpiade!
Memangnya apa yang terjadi kalau minyak dunia tidak ada lagi?
Berbagai kendaraan yang biasa mengonsumsi BBM akan mogok. Tidak ada penerbangan pesawat. Kalau HP atau barang elektronik kita rusak maka harus langsung ganti karena komponen tidak lagi. Kita juga nggak bakal bisa pakai skincare atau make up karena dibuat dari minyak juga.
Kehabisan energi fosil ini akan terjadi kalau tidak ada energi alternatif yang kita gunakan sebagai penggantinya. Nah, agar kita tidak bergantung pada bahan bakar fosil adalah dengan menggunakan energi alternatif. Banyak opsi energi alternatif. Salah satunya adalah energi panas bumi (geotermal).
Apakah kita punya potensi panas bumi?
Punya. Bahkan Indonesia punya cadangan panas bumi terbesar kedua di dunia. Ini karena Indonesia berada di jalur Cincin Api Pasifik atau Ring of Fire yang membentang sepanjang sekitar 40.000 km. Di Indonesia ada pertemuan tiga lempeng tektonik dunia seperti Lempeng Indo-Austalia, Lempeng Eurasia dan Lempek Pasifik. Pertemuan tiga lempeng ini banyak menghasilkan energi walaupun dampak negatifnya juga adalah sering terjadi gempa bumi.
Sementara, keuntungannya adalah membuat Indonesia memiliki potensi panas bumi Indonesia itu sangat besar. Potensinya sekitar 40% dari total potensi panas bumi dunia. Penggunaan energi panas bumi sangat mendukung transisi menuju energi bersih yang tidak hanya berkelanjutan sekaligus ramah bagi masyarakat dan lingkungan, lho.
Beberapa daerah yang memiliki potensi energi panas bumi di Indonesia itu tersebar di sepanjang jalur sabuk gunung api mulai dari Pulau Sumatera, Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Sulawesi, Maluku, hingga Papua.
![]() |
| Lokasi potensi panas bumi yang tersebar di 299 titik. (Peta: Kementerian ESDM) |
Hingga sekarang potensi energi panas bumi sudah dimanfaatkan tetapi masih belum begitu besar. Sampai tahun 2024, pemanfaatan listriknya mencapai 5% dari total bauran energi nasional. Nah, masih banyak lagi kan potensi panas bumi yang belum dimanfaatkan.
Ada ini daerah yang sudah memanfaatkan panas bumi. Salah satunya adalah provinsi Sumatera Barat. Sampai tahun 2025, PT Supreme Energy telah berhasil memproduksi listrik sebesar 80 megawatt (MW) dari sumber energi panas bumi di Sumatera Barat. Ini sudah memberikan kontribusi listrik bagi masyarakat di sana. Masyarakat bisa merasakan penerangan wilayahnya dari listrik panas bumi untuk rumah, fasilitas umum, atau bisnis/usaha.
Pemanfaatan panas bumi bukan hanya bernilai ekonomi saja tetapi juga sosial, lingkungan, agrobisnis dan pariwisata. Misalnya untuk pemandian air panas, pengolahan hasil pertanian, atau wisata edukatif. Di bidang agrobisnis misalnya bisa untuk pengeringan biji kopi.
Nah, yuk tingkatkan edukasi kita tentang panas bumi ini.
Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi PT Supreme Energy di Sumatera Barat (Foto PT Supreme Energy) |
Energi panas bumi bahkan lebih ramah lingkungan dibanding bahan bakar fosil, ini karena panas bumi hampir tidak menghasilkan emisi gas rumah kaca. Sehingga, panas bumi berdampak kecil pada efek pemanasan global.
Lagipula, energi panas bumi berasal dari panas di dalam perut bumi ini, sehingga sifatnya berkelanjutan. Energi panas bumi terus menerus ada. Tidak akan pernah habis. Jadi, panas bumi sifatnya terbarukan.
| Proyek pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP) yang berpotensi menjadi andalan dalam transisi energi baru terbarukan (EBT). (Dok. Pertamina) |
Pemanfaatan energi panas bumi sangat perlu dilakukan untuk mendukung penyediaan listrik bagi masyarakat Indonesia. Sebab, sampai saat ini masih ada sebanyak 1,28 juta rumah tangga di Indonesia hingga kini belum menikmati akses listrik. Setara dengan 1,49 persen dari total 86,6 juta rumah tangga. Angka ini setara dengan 1,49 persen dari total 86,6 juta rumah tangga nasional berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS).
Dengan kondisi geografis Indonesia yang berupa perbukitan, pelosok wilayah, daerah terpencil, penyediaan listrik memang jadi tidak merata karena butuh akses yang lancar. Penyediaan listrik melalui panas bumi bisa menjadi salah satu solusinya. Energi panas bumi sangat mendukung pemerataan listrik untuk masyarakat Indonesia.
Bagaimana energi panas bumi terbentuk?
Inti bumi memiliki magma yang panas (sekitar 6000ºC). Sementara dari lapisan atas ada air hujan yang meresap ke tanah dan air yang terperangkap di lapisan tanah. Magma di bagian lapisan bawah tadi memanaskan air tersebut.
Ada pula lapisan batuan sebagai caprock atau lapisan batuan penudung yang membuat pemanasan semakin tinggi. Pemanasan yang berlangsung terus menerus ini akan menghasilkan uap air panas yang bisa menggerakkan turbin dan generator yang akan menghasilkan energi listrik melalui pengeboran. Listrik inilah yang disalurkan melalui pembangkit panas bumi.
Eksplorasi panas bumi memang membutuhkan biaya yang besar. Ini bisa dipenuhi dari investasi swasta maupun pemerintah. Pemerintah perlu mendorong agar investasi pada pemanfaatan panas bumi lebih meningkat. Salah satunya dengan mempermudah syarat investasinya.
Investasi ini sangat penting untuk mendorong pertumbuhan ekonomi. Investasi dalam panas bumi bisa juga untuk pembangunan infrastruktur, menciptakan lapangan kerja, peningkatan pendapatan masyarakat, dan peningkatan kesejahteraan rakyat secara menyeluruh.
Panas Bumi Sebagai Energi Ramah Lingkungan dan Terbarukan
Tidak seperti pembakaran batu bara atau minyak bumi yang menghasilkan karbon dioksida dalam jumlah besar, pembangkit listrik tenaga panas bumi hampir tidak melepaskan emisi berbahaya ke atmosfer. Energi panas bumi ini tidak mencemari udara, tidak merusak ekosistem secara masif, dan tidak meninggalkan limbah karbon yang memperburuk pemanasan global. Inilah yang menjadikan panas bumi sebagai energi bersih.
Pengembangan energi panas bumi dapat menjadi pendukung utama transisi energi Indonesia menuju masa depan yang lebih bersih dan berkelanjutan. Dengan pendekatan yang menyeluruh, dengan menggabungkan antara teknologi, keadilan sosial, keterlibatan masyarakat, dan pelestarian lingkungan dalam pengembangan panas bumi, dapat menjadi contoh nyata bagaimana transisi energi tidak hanya bersih, tetapi juga adil dan inklusif.
Pemanfaatan energi panas bumi sangat mendukung pencapaian target emisi nol karbon 2060. Mendukung terwujudnya kedaulatan energi nasional sebagaimana Asta Cita Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto.
Penggunaan energi panas bumi menunjukkan bahwa keberlanjutan menjadi kepedulian kita bersama sekaligus meningkatkan kualitas hidup manusia untuk dan menjaga kelestarian bumi untuk generasi yang akan datang.***
Referensi Tulisan
https://ebtke.esdm.go.id/lintas/id/investasi-ebtke/sektor-panas-bumi/potensi
https://lestari.kompas.com/read/2024/01/26/080000786/potensi-panas-bumi-sumatera-barat.
https://www.niaga.asia/optimalisasi-panas-bumi-sebagai-energi-ramah-lingkungan-di-sumbar/
https://www.tempo.co/ekonomi/1-28-juta-rumah-tangga-belum-tersaluri-listrik-1865033




Baru tahu loh energi panas bumi termasuk energi terbarukan. Belum banyak dikembangkan yah, padahal sumbernya banyak. Terkenalnya sih energi panas bumi, merupakan energi yang bersih, engga menyebabkan polusi seperti minyak bumi. Semoga lebih bisa dikembangkan untuk kemajuan Indonesia yah...
ReplyDeleteBenar, Kak, Panas bumi ini sebetulnya sangat potensial karena ada terus atau terbarukan karena sumber panasnya berupa panas bumi dan bahan yang dipanaskan berupa air dalam bagian di bagian bumi banyak tersedia dan diproduksi terus oleh bumi. Mudah-mudahan bisa semakin dimaksimalkan pula pemanfaatannya. Sehingga mendukung ketersediaan listrik di negara kita.
DeleteKalau pakainya energi panas bumi, tentu saja, penggunaannya akan merata. Karena, semua wilayah di Indonesia pasti ada potensi panas buminya. Tinggal gimana pengolahannya aja.
ReplyDelete