Memahami Deep Learning dan Menggunakan AI Dalam Pembelajaran
Deep learning, apaan sih?
Benda apa itu?
Hehe..
Pembelajaran deep learning semakin santer dibicarakan. Ada yang terlanjur meyakini bahwa deep learning adalah sebuah kurikulum yang akan digunakan di ranah pendidikan era kementerian pendidikan dipimpin oleh Abdullah Mu'ti.
Kemudian banyak orang sadar bahwa deep learning bukankah kurikulum. Deep learning adalah pendekatan pembelajaran. Walaupun begitu, guru dan sekolah-sekolah sudah bersiap untuk itu. Sehingga banyak yang mengadakan pelatihan atau semisalnya untuk menyambut penerapan pendekatan pembelajaran itu. Tidak terkecuali sekolah saya, SMA Terpadu Al-Qudwah, yang juga bersiap dengan implementasi deep learning ini.
Izinkan saya menuliskan beberapa hal yang didapat dalam pelatihan deep learning yang diisi oleh Bu Lela Foni Sulistyowati M.Si., seorang Widyaprada BPMP provinsi Banten.
RPP Deep Learning Bentuk dan Strukturnya
Nah, ini yang juga ditunggu oleh para guru. Kira-kira bentuk RPP di pembelajaran deep learning itu seperti apa? Bagian apa saja yang harus ada? Strukturnya apa saja?
Apa saja yang perlu dicantumkan dalam rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) itu.
Dimensi profil lulusan atau DPL harus ada minimal 3. DPL ini sama seperti profil pelajar Pancasila jika di kurikulum merdeka.
Harus muncul Pengalaman belajar. Namun, tidak harus muncul semua sekaligus. Bisa dua atau satu saja diantara tiga. Pengalaman belajar itu meaning full, joyfull.
Memuat Kerangka pembelajaran, minimal ada dua misalnya praktik pedagogik dan lingkungan pembelajaran. Harus memuat Prinsip pembelajaran, harus semua prinsip pembelajaran itu ada.
RPP Deep Learning Menggunakan Artificial Inteligent (AI)
Sekarang ini banyak penggunaan AI untuk memudahkan keperluan kita. Termasuk di bidang pendidikan. Ya, guru bisa memanfaatkan AI untuk membuat RPP Deep Learning. Yang penting adalah kata kunci yang tepat untuk meminta bantuan ke AI. Di pelatihan kemarin kami pakai chat gpt.
Kata kunci atau prompt yang tepat akan menghasilkan pencarian yang tepat pula. Semakin jelas prompt yang digunakan akan semakin berkualitas hasilnya. Ada baiknya hindari kata 'tolong buatkan saya' atau semisalnya.
Hasilnya akan semakin bagus kalau semakin lengkap prompt yang kita gunakan.
Seperti ini contoh promptnya.
Saya guru (mata pelajaran) ingin mengajar (materi) dengan karakteristik siswa saya (misalnya mandiri, berbeda kemampuan akademis, dan lainnya). Buatkan saya modul ajar/RPP Deep Learning durasi 60 menit terbagi dalam kegiatan pendahuluan, isi, dan penutup. Ada rubrik evaluasi yang terdiri dari evaluasi akademik dan karakter siswa.
Ini sekadar contoh promptnya. Bisa dimodifikasi dengan lebih lengkap atau jelas lagi. Kalau tidak lengkap juga tidak apa-apa. Biasanya chat gpt akan memberikan opsi yang lebih lengkap lagi. Kita tinggal pilih akan dilengkapi atau tidak. Jadi memang sesuai kebutuhan saja.
Pembelajaran dalam merupakan pendekatan yang memuliakan dengan menekankan pada penciptaan suasana belajar dan proses pembelajaran berkesadaran (mindful), bermakna (meaningful), dan menggembirakan (joyful) melalui olah pikir (intelektual), olah hati (etika), olah rasa (estetika), dan olahraga (kinestetik) secara holistik dan terpadu (Puskurjar,2025).
Post a Comment for "Memahami Deep Learning dan Menggunakan AI Dalam Pembelajaran"
Kata Pengunjung: